Selasa, 28 September 2010

Bercerminlah Pada murid-Muridmu Wahai Para Guru !

 
 
 
 
 
 
Rate This


Dalam diskusi kecil yang sebenarnya adalah obrolan sebelum pulang ngajar, seorang teman mengeluarkan fatwa, katanya :”kenapa kita tidak berani memberi nilai pada murid kita nilai yang pantas, dalam arti tidak di bawah SKBM”. Harus nya kita bertanya pada diri sendiri dan bercermin pada siswa bahwa sebenarnya nilai yang siswa tersebut peroleh adalah gambaran hasil mengajar kita. Tanyakan pada diri sendiri kenapa siswa mendapatkan nilai rendah? Tanyakan pada hati kita apakah kita sudah benar mengajar? Apakah kita sudah menguasai kelas (murid-murid) dan apakah teknik mengajar kita sudah benar? (emangnya ngajar yang benar tuh gampang?)
Mengajar adalah seni, mengajar adalah ujian kreatifitas guru dalam mentransfer ilmu pada murid. Apa yang anda rasakan, apa yang anda pikirkan sebagai seorang guru kalau sebagian besar siswa-siswi kita mendapat kan nilai di bawah SKBM? Apakah anda men-cap murid kita bodoh???
Jangan pernah kita sebagai guru merasa bahwa murid adalah pesaing, murid gak  akan mampu menguasai ilmu yang kita berikan karena dalam hati kita masih ada perasaan bahwa murid yang mendapatkan nilai bagus yang mampu menjawab soal yang kita berikan, yang mampu melewati itu semua akan merendahkan kemampuan kita sebagai guru, mestinya kita bangga..bahwa transfer ilmu kita kepada murid-murid sudah berhasil, kita sepatutnya berbangga kepada murid kita yang memperoleh nilai bagus. Jangan kita malah jadi gerah…..Jadi, jika kita mau mengevaluasi apakah transfer ilmu kita berhasil atau tidak? bercerminlah pada murid-murid kita…apa yang murid kita peroleh , itulah yang kita berikan.
Sebagian murid-muridku pesimis ketika saya contohkan gerakan tiger sprong (lompat harimau) dan gerakan radslag (meroda). sebagian besar siswa merasa ketar-ketir, ada ras takut, ada rasa tak mampu melakukan itu. Disinilah ujian di mulai. Saya katakan pada murid-murid bahwa selama kalian mengikuti dan melakukan teknik yang saya berikan dengan benar, niscaya kalian pasti Bisa!
Setelah saya contohkan, waktunya muridku mencoba teknik yang saya ajarkan, mereka melakukan tahapan teknik gerakan dari yang mudah ke yang kompleks, sebagian mulai bias menguasi teknik gerakan tersebut, semakin banyak yang mulai percaya diri , akhirnya hampir semua mampu melakukannya dengan baik dan belajarpun jadi menyenangkan buat mereka, ada rasa senang, rasa tak percaya, rasa takjub rasa puas pada diri mereka sendiri (lhoo kok gue Bisa ya) ½ tak percaya……
Bagiku, melihat murid-murid sebagian besar mampu menguasai teknik gerakan tersebut, puasss rasanya, bahagia sekali rasanya… ada rasa haru, ada rasa bahagia, bahwa mereka ternyata anak-anak yang cerdas…..anak-anak yang mampu mengalahkan egonya sendiri, anak-anak yang mampu melewati rasa takunya, anak-anak yang mampu melampaui batas kemampuan diri…..
(hanya sebuah coretan di malam yang gelap tak berinspirasi)