MENANAMKAN NILAI-NILAI SPORTIFITAS DAN DAYA JUANG
MELALUI PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI
( GAYA STRADDLE)
Belajar
Penjas itu menyenangkan, belajar penjas itu ajang mengekspresikan diri,
dalam penjas akan menumbuhkan berbagai sikap serta perilaku juga
mengungkap jati diri, memahami kemampuan dan keterbatasan diri yang akan
berujung pada pembentukan karater dan sikap Soprtif dan daya juang.
Pengalaman
mengejar seru dengan materi lompat tinggi merupakan moment yang sangat
menyenangkan karena pesrta didik akan berkompetisi menjadi yang
tertinggi melompati mistar yang harus di lompati. Ketika seorang peserta
didik mendapatkan giliran melompat, ia benar-benar akan mengeluarkan
segenap kemampuan daya ledak lompatannya, dengan menyatukan segenap
teori yang telah diberikan oleh sang guru ia mengambil ancang-ancang,
berlari, berbelok lalu melakukan lompatan..jump.....brukkkk.. jatih di
matras tanpa menyentuh mistar..maka tepuk tangan riuh rendah gegap
gempita diberikan oleh rekan-rekan sekelasnya atas kemampuannya
melakukan lompatan. semua peserta didik saling mendukung, saling
memotivasi temannya untuk mampu melewati mistar target lompatan, bahkan
sampai memotivasi dengan kalimat ayo...kamu bisaa....dan tenaga pun
bertambah dengan suntukan semangat dari rekan-rekannya...
Jika
siswa mampu melewati batas lompatan misalnya 100 cm, maka ia harus
melakukan lompatan yang kesekian kalinya agar mampu melewati ketinggian
yang lebih dari yang baru saja dia lewati, Peserta didik yang gagl atau
tak mampu melewati lompatan yang di tentukan ia akan berhenti dan takkan
merasa kecewa karena dia sadar kemampuan lompatannya sudah maksimal,
apakah peserta didik yang gagal melewati lompatan yang ditentukan akan
murung? dalam belajar lompat tinggi hal itu tidak terjadi, sebaliknya
mereka yang gagal akan menyemangat rekan-rekannya yang terus melaju
dengan rintangan mistar yang semakin tinggi dan tinggi lagi. Disinilah
seru nya....Penanaman sikap sportifitas benar-benar tertanam pada
sanubari peserta didik.
CITIUS...ALTIUS...FORTIUS...!