Minggu, 22 April 2012

Lapangan sempur: Salah satu ruang publik urang bogor


Lapangan Sempur Kota Bogor
Lapangan Sempur bagi Urang Bogor ( Kotamadya) adalah salah satu ruang terbuka publik yang sangat terkenal dan menjadi pavorit bagi warga kota bogor khususnya. Urang Bogor biasa menyebut lokasi ini “Sempur” saja. Namanya juga ruang terbuka publik, maka lapangan ini tidak pernah sepi bahkan sampai malam haripun lapangan ini tetap ramai, lapangan sempur yang terletak di samping sungai ciliwung dan di sebelah utara kebun raya bogor ini masuk ke dalam wilayah Kelurahan sempur Kotamadya Bogor.
Lapangan Sempur merupakan Sarana umum yang di sediakan oleh pemerintah kota Bogor untuk berbagai aktifitas warganya khusunya untuk tempat bermain dan berolahraga. Di tengah-tengah terdapat lapangan sepakbola yang dikelilingi oleh lintasan lari, sebelah timut terdapat sebuah hotel dan taman yang dilengkapi dengan sarana bermain untuk anak-anak. Sebelah Selatan  ada lapangan Voli yang di batasi oleh tebing dan jalan Sjalak Harupat yang tiap minggu dijadikan kawasan “Car free day” . Di sebelah barat terdapat Lapangan Basket  sekaligus lapangan Futsal, serta menjulang tinggi menara Wall Climbing yang cukup terawat. Di sebelah utara terdapat perumahan penduduk, yang merupakan hunian cukup tua dengan bentuk bangunan kolonial masih dipertahankan oleh pemiliknya.
Ruang terbuka publik adalah ruang tidak terbangun kota yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas estetika, lingkungan, dan kesejahteraan warganya. Sebagai salah satu upaya penyediaan ruang terbuka publik, Lapangan Sempur merupakan  alun-alunnya Kota Bogor. Sudah gak aneh lagi sebagai ruang berkumpulnya banyak orang maka kini lapangan sempur semakin ramai saja terutama dengan menjamurnya warung-warung dan PKL yang menjual berbagai makanan dan minuman, Kalau hari minggu lapangan ini penuh sesak oleh warga kota, tapi bukan untuk olahraga melainkan untuk belanja, Hari minggu lapangan ini tak menyisakan lagi ruang untuk publik, seluruh penjuru lapangan penuh oleh PKL dadakan yang sudah langganan tiap pekan berjualan disana.  Sangat ironis memang padahal sudah jelas lapangan ini diperuntukkan untuk aktifitas warga kota bermain dan olahraga, nampaknya pihak berwenang kota sudah tak mampu lagi menahan gepuran PKL di hari minggu entah apa alasannya padahal jelas sekali di sebelah timur lapangan terpampang peringatan dilarang berjualan.
  Nah lho kok bisa begini ya? jelas kan ini larangan berjualan? Sebenarnya tidak hanya pada hari minggu, pada hari-hari biasapun para pedagang banyak bertebaran disana, ya iyalah pasti ada semut ada gula…ada manusia..ada uang, ada keramaian pasti ada keuntungan.
Sudah sulit nampaknya pemerintah kota untuk mengatur atau mengelola penataan lapangan sempur. hanya sebagai insan olahraga penulis merasa prihatin saja, ruang yang mestinya diperuntukan untuk berolahraga berganti tempat berniaga, kalau berpikir panjang untung ruginya..” jangar mikiranana” . Satu sisi warga kota akan berkurang aktifitas berolahraga yang pasti berpengaruh juga pada kebugaran jasmani dan kesehatan warga kota-nya. Disisi lain namanya juga Pasar pasti mendatangkan keuntungan….keur saha???  Cik ah titenan mana Pasar mana Ruang publik ?
PKL di lapangan sempur
PKL di lapangan sempur

Tidak ada komentar: